Selasa, 15 April 2014

BUAT YG PENGEN KERJA

Buat teman-teman yang belum bekerja silahkan klik link website dibawah ini...pendaftaran gratis..insya allah dapat kerjaaan yg cocok
http://EarnYoga.biz/?reflink=nurzaman

Rabu, 02 April 2014

Menentukan Jumlah Titik Lampu

Menentukan Jumlah Titik Lampu Dalam Sebuah Ruangan / Gedung

Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah  titik  lampu pada suatu ruang  dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.

Contoh :

Pencahayaan pada gudang di rumah kita tentu akan berbeda dengan pencahayaan pada ruang tamu atau kamar tidur. Ini dikarenakan fungsi dari ruang tersebut dan berdasarkan tingkat kegiatan yang akan dilakukan pada ruang tersebut.

Sekarang Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menghitung jumlah lampu?

Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2. Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk toko 20-40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30 watt/m2 ).

Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu harus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat energi.

SNI adalah standar konservasi energi sistem pencahayaan pada bangunan yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan bangunan untuk mencapai energi efesien. Standar ini dibuat oleh Badan Standarisasi Nasional ( BSN ) yang bekerja sama dengan instansi terkait.

Menentukan posisi lampu

Menghitung kebutuhan cahaya dalam ruangan memang tidak mudah. Untuk menentukan secara akurat, biasanya dilakukan oleh para profesional di bidangnya. Namun, tak ada salahnya jika anda mengerti sedikit mengenai prinsip penentuan titik lampu. Perhitungan ini gunanya agar lampu yang digunakan jumlahnya pas dengan kebutuhan. Jika kurang atau berlebihan, selain boros, juga menyebabkan ketidaknyamanan di mata.

Contoh berikut menggunakan downlight yang memiliki sudut cahaya 30°.
Hitung ketinggian plafon dan tinggi bidang kerja dari atas lantai. Misalnya, tinggi plafon 3 meter dan bidang kerja 80 cm. Yang dimaksud dengan bidang kerja adalah area yang paling banyak digunakan untuk berkegiatan di ruang tsb. Di ruang kerja, misalnya, kegiatan menulis dan membaca di atas meja, adalah yang paling sering dilakukan. Ketinggian meja tsb, nantinya menjadi patokan tinggi bidang kerja. Setelah itu dengan rumus Pythagoras anda bisa menghitung jarak antar titik lampu di ruang tsb.

Luminous Efficacy Lamp ( Lumen )

Lumen adalah jumlah cahaya yang dihasilkan sebuah lampu. Lumen dipakai sebagai satuan kuat/ terang cahaya. Jarak antara permukaan meja dengan armatur lampu gantung tidak lebih dari 75 cm. Jarak yang lebih besar menyebabkan panas yang dikeluarkan lampu akan terasa saat orang akan berdiri. Jarak ideal antara titik penerangan lampu ( di plafon ) dengan lantai adalah 2,5 meter. Di ketinggian manapun lampu diletakkan, usahakan agar jarak ini terpenuhi, supaya terang lampu yang diterima ruang tidak berkurang.
Jumlah lampu pada suatu ruang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

               E x  L x W
N = -----------------------
          Ø x LLF x CU x n

Dimana :
N =  Jumlah titik lampu
E =  Kuat Penerangan (Lux)
L =  Panjang Ruang (Meter)
W = Lebar Ruang (Meter)
Ø = Total Lumen Lampu / Lamp Luminous Flux
LLF = Light Loss  Factor (0,7-0,8)
CU = Coeffesien of  utilization / Faktor Pemanfaatan (50-65 %)
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik Lampu

Dimana untuk mencari lumen rumusnya : Ø = W x L / w

Dimana :
W = daya lampu,
L/w = Luminous Efficacy Lamp / Lumen per watt (dapat dilihat pada box lampu yang kita beli).

Contoh ;

Untuk lampu dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 61 Lm /w, jadi :
Ø = W x L/w
Ø = 18 x 61 = 1098 lumen

Kuat Penerangan (E)  

Perkantoran = 200 - 500 Lux
Apartemen/Rumah = 100 - 250 Lux
Hotel = 200 - 400 Lux
Rumah sakit/Sekolah = 200 - 800 Lux
Basement/Toilet/Coridor/Hall/Gudang/Lobby = 100 - 200 Lux
Restaurant/Store/Toko = 200 - 500 Lux

Contoh Soal ;

Sekarang  coba kita hitung sebuah ruang tamu dengan panjang 7 meter dan lebar 4 meter, akan dipasang dengan lampu Essential 18 watt. Berapa jumlah lampu yang akan dipasang pada ruangan tersebut?
Diketahui :
E = 150 (antara 100 – 300 Lux),
L = 7 meter
W = 4 meter
n = 1 bh,
LLF = 0,8 (Antara 0,7-0,8)
CU = 65% (antara 50-65 %)
 Ø = 1098 lumen

Ditanya N :

Penyelesaiannya :

               E x  L x W
N = -----------------------
          Ø x LLF x CU x n

               150 x 7 x 4
    = -----------------------
        1098 x 0,8 x 65% x 1
               
          4200
     = --------
         570,96

      =  7,36

      = 8 Titik lampu

Menurut standart SNI, untuk penerangan rumah tidak boleh melebihi 10 W/M², maka :

                               Jumlah Titik lampu x Watt lampu                  
 Jumlah W/M2 = --------------------------------------
                                              Luas Ruang
                              8 x 18
                         = --------
                               7 x 4
                             
                              144
                          = ------
                                28

                          = 5,14 w/m2

Dari perhitungan diatas , kita mengetahui bahwa dengan ruangan 7 x 4 meter yang akan dipasang lampu dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V memerlukan paling tidak 8 titik lampu. Apabila hasil dari perhitungan diatas dirasa terlalu terang atau kurang terang, kita dapat menyiasati dengan mengganti lampu dengan watt yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Selasa, 01 April 2014

rangkaian inverter lampu neon

Rangkaian Inverter Lampu Neon ini tentunya murah. Meski begitu maksimum pemakaian yang efektif akan memanfaatkan tabung 40 watt (atau dua tabung 20 watt dalam posisi seri). Rangkaian ini dapat ditempatkan pada junk bagian kotak atau merakit di kit. Rangkaian ini tentu sangat mudah untuk dibangun dan tidak perlu papan rangkaian cetak (PCB).Walaupun sekarang lampu neon sudah jarang digunakan, tapi tidak ada salahnya kita mencoba membuat rangkaian elektronika yang berhubungan dengan lampu neon untuk sekaligus memperdalam ilmu elektronika sebab ilmu tanpa praktek biasanya hasilnya kurang sempurna. Lampu neon memang beda dengan lampu pijar atau LED, namun tetap terasa nyaman dan adem bila digunakan.  Untuk ruangan yang besar seperti halnya aula atau ruang pertemuan memang cocok bila menggunakan lampu neon.  Berikut ini kami sajikan gambar skema Rangkaian Inverter Lampu Neon.
Gambar Skema Rangkaian Inverter Lampu Neon
Gambar Skema Rangkaian Inverter Lampu Neon
Daftar komponen :
1 – 2R2 1/4watt
1 – 47R 1/4watt
1 – 180R 1watt
1 – 47k
1 – 100k mini rim pot
1 – 100n greencap
1 – 100u 16v elko
1 – BC338 transistor
1 – TIP 3055 transistor
1 – saklar on/off
1 – 12mm bolt & nut untuk transistor
1 – heat-sink 5cm x 10cm
1 – ferrite rod 10mm dia x 8m long
1 – 30m winding wire .28mm dia
1 – 4m winding wire .61 mm dia
Dengan beban 22 Watt Anda dan output keseluruhan sebesar 60 Watt dapat membuat cahaya berdiri bebas yang dapat diatur di taman untuk menerangi tempat yang gelap tanpa khawatir dengan kabel operasi 240V.
Menggunakan operasi fluoro biasa pada listrik 240V, pemberat (atau choke) diperlukan secara seri dengan tabung untuk membatasi arus. Ballast ini menghilang sekitar 10-20 watt untuk tabung 20 watt dan menurunkan efektivitas Rangkaian Inverter Lampu Neon ini. Dalam kasus balast diganti dengan sirkuit elektronik dan transformator frekuensi tinggi, kehilangan lebih rendah dari 5 watt. 
sumber: http://dasarelektronika.com